✿BANDUNG ✿, siapa yang tidak mengenalnya? Kota yang memikat hati dengan keindahan alamnya dan pesonanya yang klasik. Di tengah gemerlapnya modernitas, terdapat sebuah tempat yang memancarkan keanggunan masa lalu ⚞ BRAGA ❣
Cek sekilas vlog singkat saya di Instagram (@alifiarmdhni), Happiest watching :)
‣ https://www.instagram.com/reel/C8YhA99PS3g/?igsh=cTQ1anpiemJpd2l5
⭑⭒ Jalan Braga ⭑⭒, nama yang melekat dalam benak masyarakat Bandung dan para wisatawan, menawarkan lebih dari sekadar jalan berlalu-lalang. Terletak di pusat kota, jalan ini menghadirkan pesona sejarah dan kekayaan budaya yang tak tertandingi. Di balik kegemerlapan masa kini, tersimpan cerita panjang yang membentuk Jalan Braga dari sebuah jalur berlumpur menjadi simbol wisata terkemuka.
➽ Awal Mula Jalan Braga ⤵
❐ Awalnya, Jalan Braga hanya sebuah lorong kecil yang sunyi, dikenal sebagai Jalan Culik karena sering kali menjadi tempat tindak kejahatan. Pada masa Hindia Belanda, jalan ini dikenal sebagai Jalan Pedati (Pedatiweg), karena merupakan rute utama bagi pedati-pedati pengangkut kopi dari gudang milik Andreas de Wilde (sekarang Balai Kota Bandung) menuju Jalan Raya Pos (kini Jalan Asia Afrika).
➽ Asal Usul Nama Braga ⤵
❐ Disisi lain terdapat beberapa versi mengenai asal usul nama "Braga"
- Versi Pertama : Disebutkan bahwa nama "Braga" berasal dari "Theotila Braga", seorang penulis naskah drama terkenal pada masa itu. Daerah ini dulunya menjadi markas perkumpulan drama Belanda yang didirikan pada tahun 1882 oleh Asisten Residen Peter Sijthot.
- Versi Kedua : Ada yang mengaitkan nama "Braga" dengan "Bragi", Dewa puisi dalam mitologi Jerman, konon daerah ini sering dijadikan tempat berkumpul seniman dan budayawan untuk berdiskusi dan berkreasi.
- Versi Ketiga : Asal nama "Braga" mungkin berasal dari kata Sunda "Baraga", yang artinya "Jalan di tepi sungai". Lokasi Jalan Braga memang berada di tepi Sungai Cikapundung.
➽ Masa Keemasan Braga ⤵
❐ Pada awal abad ke-20, Jalan Braga mulai mengalami transformasi menjadi pusat kegiatan sosial dan ekonomi yang berkembang pesat. Bangunan-bangunan bergaya Eropa mulai dibangun, menghiasi jalanan dengan keindahan arsitektur yang megah. Kafe, restoran, toko-toko, dan hotel-hotel mewah pun mulai bermunculan, menjadikan Jalan Braga tempat favorit para elit dan kalangan intelektual. Keelokan dan keanggunan atmosfer Braga pun membawanya mendapat julukan *"Parijs van Java"* (Parisnya Jawa).
➽ Braga sebagai Pusat Pergerakan dan Budaya ⤵
❐ Lebih dari sekadar pusat hiburan, Jalan Braga juga menjadi saksi bisu pergerakan kemerdekaan Indonesia. Banyak organisasi dan tokoh-tokoh pergerakan nasional yang berkumpul di sini untuk merancang strategi-strategi perjuangan. Braga juga sering menjadi tempat diadakannya berbagai kegiatan budaya, seperti pertunjukan seni, pameran, dan festival.